Kamis, 14 Februari 2013

Sistem Pengambilan Keputusan

Sistem Pengambilan Keputusan
BAB I

1.1.Pendahuluan
      Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan makalah yang bertema Seberapa Penting Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa. Saya mengucapkan terima kasih kepada dari berbagai sumber yang saya ambil dari internet. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
1.2.Latar Belakang
                  Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan (decision making) diproses oleh pengambilan keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan (decision).

Defenisi-defenisi Pengambilan Keputusan Menurut Beberapa Ahli :
  1. G. R. Terry
Pengambilan keputusan dapat didefenisikan sebagai “pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”.
  1.  Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif mengenai sesuatu cara bertindak—adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
  1. Theo Haiman
Inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah.
  1. Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternative untuk melakukan aktifitas-aktifitas pada masa yang akan datang.

  1. Chester I. Barnard
Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku perorangan dan dalam gambaran proses keputusan ini secara relative dan dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku organisasi lebih penting dari pada kepentingan perorangan.
1.3.Tujuan
      Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua yaitu :
  1. Tujuan bersifat tunggal yaitu tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila yang dihasilkan hanya menyangkutsatu masalah artinya sekali diputuskan dan tidak akan adakaitannya dengan masalah lain

  1. Tujuan bersifat ganda yaitu tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itumenyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusanyang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebihyang bersifat kontradiktif atau bersifat tidak kontradiktif

BAB II
ISI


Sistem Pengambilan Keputusan
            Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah proses pemilihan alternatif solusi untuk masalah. Secara umum pengambilan keputusan adalah upaya untuk menyelesaikan masalah dengan memilih alternatif solusi yang ada.
Langkah dalam pengambilan keputusan Mintzberg mengungkapkan bahwa langkah-langkah dalam pengambilan keputusan terdiri dari :

1.Tahap identifikasiTahap ini adalah tahap pengenalan masalah atau kesempatan munculdan diagnosis dibuat. Sebab tingkat diagnosis tergantung darikompleksitas masalah yang dihadapi

2.Tahap pengembanganTahap ini merupakan aktivitas pencarian prosedur atau solusi standar yang ada atau mendesain solusi yang baru. Proses desain inimerupakan proses pencarian dan percobaan di mana pembuatkeputusan hanya mempunyai ide solusi ideal yang tidak jelas

3.Tahap seleksiTahap ini pilihan solusi dibuat, dengan tiga cara pembentukan seleksi yakni dengan penilaian pembuat keputusan : berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis, dengan analisisalternatif yang logis dan sistematis, dan dengan
tawar-menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semuamanuver politik yang ada. Kemudian keputusan diterima secaraformal dan otorisasi dilakukan.
BAB III
Penutup

Jadi sesuai penjelasan diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pengambilan intern dan keputusan itu hampir sama yaitu suatu tindakan alternatif untuk memecahkan suatu permasalahan .
3.1 Kesimpulan
Kesimpulannya sangat jelas Bahwa setiap pengambilan keputusan didasari oleh suatu permasalahan yg tidak dapat di pecahkan dalam suatu kegiatan .

Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar